Adat dan budaya suku MEE di
jadikan
air diatas daun pisang.
========================================================
Kehidupan manusia tidak terlepas dari Adat dan budaya
masing-masing yang Tuhan Allah berikan kepada tete nene moyang sebelumnya.
Sehingga dimana manusia di lahirkan pasti tidak terlepas adat dan
budaya didalamnya. Katakanlah Anak cucu adalah generasi penerus yang untuk
menindak lanjuti dan meneruskan adatnya episode ke episode menuju manusia yang
beradab, adil dan kokoh berdiri diatas kakinya sendiri. Namun dilihatnya zaman
sekarang jauh berbeda dengan fakta apa yang di pegang dan tatamkan oleh tete
nene moyang zaman dahulu dalam benak kehidupannya di karenakan banyak faktor
problem penghambat, pengaruh lingkungan dan tidak terpelajar semasa pendidikan
sehingga bukti nyata semakin hari semakin puna adat dan budaya Suku MEE.
Dalam hal ini sangat pentingnya prioritaskan faktor untuk
membangkitkan dan memajukan adat dan budaya di Meuwo dide. sangat membutuhkan
orang yang menjadi guru kultural/budayawan demi mengembalikan kehidupan yang
sebenarnya lewat kegiatan-kegiatan baik fisik maupun non fisik yakni.
1. Pemerintah daerah
yang ada di meuwo dide diwajibkan untuk perdakan keterkaitan dengan Adat dan
budaya serta menjalankannya.
2. Setiap sekolah negeri maupun yayasan yang
berteori di meuwo dide diwajibkan untuk mengajar dan mendidik tentang asal usul
Agama, Adat, Alam dan pemusnahan manusia PAPUA.
Ini yang menjadi ulasan saya karena dilihatnya budaya Suku MEE
semakin hari semakin puna dan lenyap bukan hanya adat dan budaya saja tetapi
Agama, Alam, dan manusia PAPUA.
Lebih baik berdikari di atas kakinya sendiri. Dari pada berdiri
kaki orang lain sebentar mereka datang merampasnya. (NP)
…… Written Graha Pena
………….. Alebude News ……..
0 komentar:
Posting Komentar