Home » » Pengamatan Pengajaran Mutiara MOGAI DAA Dari Tete Nene Moyan Orang Tua Meepago .

Pengamatan Pengajaran Mutiara MOGAI DAA Dari Tete Nene Moyan Orang Tua Meepago .


Pengamatan Pengajaran Mutiara MOGAI DAA Dari Tete Nene Moyan Orang Tua Meepago .

               OPINI GRAHA PENA... ALEBUDE NEWS.
                                      Manado sulawesi-utara
                                02/11/2016. Jam 11.00 WITA
            kata MOGAI DAA (jangan berzinah) memiliki landasan hukum positif dari setiap usaha adalah semakin membentuk karakter kita untuk tidak mudah menyerah pada keadaan, melainkan pada Pemberi keadaan, karena ada upah bagi usaha kita. Mogai Daa sebuah  konteks  sederhana yang di tatamkan dan ungkapkan  oleh TETE NENE MOYANG zaman  dahulu sebelum PENGIJIL MASUK di daerah pegunungan papua khusunya di daerah MEEPAGO agar supaya malanjutkan umur dan terhindar dari hal-hal yang kefakunan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan fakta hidup Dengan kata lain AYI-AYI (firman Allah)  . Kata Mogai daa di ungkapkan bersifat Mendidik, menasehati,menegor dan melarang sehingga kita bisa katakan Mogai Daa ini didalamnya ada dua hal Baik dan buruk atau POSITIF DAN NEGATIF yang berkaitan dengan kehidupan makhluk sosial terlebih khusus merujuk pada kehidupan manusia. Yakni dampak positif adalah tidak melakukan tindakan bersifat fisikal atau berhubungan dengan suami/istri orang lain (enaidaa tetou meeka yamema, yagamomaa/wakamaa). dampak negatif adalah  melakukan tindakan nyata berhubungan badan dengan suami/istri orang lain (enaida touu meeka yamema/yagamoma, mogai taii). maka dilihat dari pada kehidupan tete nene moyang zaman dahulu sebelum  pengijil masuk di daerah pegunungan papua khusus meepago kegata  sampai makita mereka melakukan tindakan yang bersifat Dihukum Mati atau kata lain tete nene moyang katakan  seseorang sendirilah yang mengundang kematian (okai kidaa, okai kodaa bokai ubapa/ubapi). Dan juga tete nene moyang tidak pernah  ambil denda secara bersifat uang (megee), ternak orang lain (meeka muniya agiyo) dan benda-benda lain. Tetapi dilihatnya Berbeda dengan fakta hidup zaman sekarang bahwa apabila seseorang laki-laki maupun perempuan melakukan tindakan (mogai tai/enaidaa touu) berhubungan  badan  dengan  istri atau suami  orang lain bisa ambil denda bersifat uang (megee), ternak (muniya agiyoo)  dan benda lain.
Dengan demikian Apa yang di katakan orang tua TETE NENE moyang di meuwo dide dengan konteks  MOGAI DAA mereka mengetahuinya bahwa sebagai mana kehidupan yang sebenarnya suci, kudus, mulia dan abadi baik vertikal maupun horizontal. Sehingga kata mogai daa ini bersifatnya melarang melakukan perzinahan dan pencemburuan antara Manusia dengan TUHAN, lingkunngan dan sesama manusia. 

mogai bisa datang melalui penglihatan, pendengaran dan perbuatan  sepertinya firman Tuhan di katakan menjelaskan dalam
 1 Korintus 6:12-20
Iman dan kekudusan harus berjalan bersama - sama, kalau kita berkata bahwa diri kita beriman maka kita harusnya hidup kudus dan untuk hidup kudus kita harus memiliki iman. Tanpa iman kita tidak bisa hidup kudus, sehingga salah satu musuh iman adalah perzinahan. Alkitab mencatat bahwa : 
orang yang paling pintar, orang yang paling kuat, orang yang paling dekat dengan Tuhan, jatuhnya dalam perzinahan.
Kata mogai daa memilki pedoman  hidup  yang Kita akan mampu juga untuk memilih dan memilah mana yang berguna bagi kemuliaan Kristus, mana yang tidak dan karenanya harus dilepas. Kalau kita benar-benar fokus pada Kristus, tidak akan ada unsur dunia ini yang akan terlalu berat bagi kita untuk dilepaskan demi Kristus. Pada titik ini kita mengalami kemerdekaan sejati, dan hidup terasa jauh lebih ringan dan dapat dinikmati dalam damai Kristus. (N P)
======== Mencoba menulis graha pena ...alebude news... =============
        


0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Kabar Alebude News | Kabar Alebude News | Kabar Alebude News
Copyright © 2013. SUARA ALEBUDE NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Kabar Alebude News Published by Kabar Alebude News
Kabar Alebude News Proudly powered by Blogger